Kahfi Talk less Do More

Apa Itu Variabel Diskrit Dan Variabel Kontinu

6 min read

Variabel Diskrit Dan Variabel Kontinu

Hai Sobat efyei.com! Pada artikel ini, kita akan membahas tentang variabel diskrit.

Apa itu variabel diskrit dan Variabel Kontinu, mengapa hal ini penting untuk dipahami?

Kita akan menjelaskan secara sederhana dan santai agar mudah dipahami.

Daftar isi

Apa Itu Variabel diskrit?

Variabel diskrit adalah jenis variabel yang hanya memiliki nilai-nilai diskrit atau terbatas.

Artinya, nilai-nilai variabel tersebut hanya terdiri dari angka-angka bulat atau kategori-kategori tertentu.

Contohnya, jenis kelamin, usia, jumlah anak, atau jumlah kucing yang dimiliki seseorang.

Kita tidak bisa memiliki 1,5 anak atau 2,3 kucing, karena nilai-nilai ini tidak diskrit atau tidak terbatas.

Apa Itu Variabel Kontinu?

Sebaliknya, variabel kontinu adalah jenis variabel yang memiliki nilai-nilai yang kontinu atau terus-menerus.

Contohnya, tinggi badan seseorang, berat badan, atau waktu tempuh perjalanan.

Nilai-nilai variabel ini tidak terbatas atau diskrit, karena kita bisa memiliki tinggi badan 165,5 cm atau waktu tempuh perjalanan 45,3 menit.

Mengapa penting untuk memahami variabel diskrit?

Karena dalam statistik, kita sering menggunakan variabel ini untuk menganalisis data dan membuat keputusan yang berdasarkan data tersebut.

Misalnya, jika kita ingin mengetahui seberapa banyak orang yang merokok di suatu daerah, kita bisa menggunakan variabel diskrit jumlah perokok untuk melakukan analisis.

Dengan memahami variabel diskrit, kita dapat melakukan analisis yang akurat dan mendapatkan informasi yang berguna dari data yang kita miliki.

Perbedaan Variabel Diskrit Dan Variabel Kontinu

Tabel di bawah ini memperlihatkan perbedaan antara variabel diskrit dan variabel kontinu.

Variabel diskrit memiliki rentang nomor yang ditentukan, nilai diperoleh dengan menghitung, dan tidak tumpang tindih dalam klasifikasinya.

Sedangkan, variabel kontinu memiliki rentang nilai yang tidak lengkap, nilai diperoleh dengan mengukur, dan tumpang tindih dalam klasifikasinya.

Selain itu, variabel diskrit menggambarkan poin-poin terisolasi, sedangkan variabel kontinu menggambarkan poin-poin terhubung.

Tabel Perbandingan variabel diskrit dan variabel kontinu

DASAR PERBANDINGAN VARIABEL DISKRIT VARIABEL KONTINU
Pengertian Jenis variabel yang hanya memiliki nilai-nilai diskrit atau terbatas. Jenis variabel yang memiliki nilai-nilai yang kontinu atau terus-menerus.
Rentang nomor yang ditentukan Lengkap Tidak lengkap
Nilai Nilai diperoleh dengan menghitung. Nilai diperoleh dengan mengukur.
Klasifikasi Tidak tumpang tindih Tumpang tindih
Asumsi Nilai yang berbeda atau terpisah. Nilai apa pun di antara dua nilai.
Menggambarkan Poin terisolasi Poin terhubung

Dengan memahami perbedaan antara variabel diskrit dan variabel kontinu, peneliti dapat memilih jenis variabel yang tepat dalam merancang penelitiannya dan menentukan metode analisis yang sesuai untuk menguji hipotesis yang diusulkan.

Jenis-Jenis Variabel dan Contoh Penggunaannya

Hampir semua data yang ada di dunia ini memiliki variabel. Variabel adalah karakteristik yang dapat diukur atau dihitung pada suatu objek atau subjek yang diteliti. Variabel dapat berupa angka, teks, gambar, atau kombinasi dari beberapa jenis data. Dalam analisis data, kita perlu memahami jenis-jenis variabel agar dapat melakukan analisis yang akurat dan menghasilkan informasi yang berguna. Berikut adalah beberapa jenis variabel dan contoh penggunaannya:

Variabel Kategorik

Variabel kategorik adalah jenis variabel yang terdiri dari beberapa kategori atau kelompok yang bersifat eksklusif dan bersifat kualitatif. Variabel kategorik tidak memiliki urutan atau peringkat, dan tidak memiliki jarak antara kategori-kategori tersebut. Beberapa contoh variabel kategorik adalah:

  • Jenis kelamin (Laki-laki, Perempuan)
  • Agama (Islam, Kristen, Hindu, Buddha, dll.)
  • Pendidikan (SD, SMP, SMA, Sarjana, Pasca Sarjana)
  • Status pernikahan (Belum menikah, Menikah, Janda/Duda)

Variabel kategorik dapat digunakan untuk mengkategorikan data dan membuat kesimpulan atau generalisasi yang berdasarkan pada kategori tersebut. Misalnya, dalam sebuah penelitian tentang preferensi makanan di Indonesia, variabel kategorik jenis kelamin dapat digunakan untuk membandingkan preferensi makanan antara pria dan wanita.

Variabel Numerik

Variabel numerik adalah jenis variabel yang terdiri dari angka atau bilangan.

Variabel numerik dapat berupa variabel diskrit atau variabel kontinu.

Beberapa contoh variabel numerik adalah:

  • Umur (20 tahun, 30 tahun, 40 tahun, dll.)
  • Pendapatan (Rp. 5 juta, Rp. 10 juta, Rp. 15 juta, dll.)
  • Tinggi badan (150 cm, 160 cm, 170 cm, dll.)
  • Berat badan (50 kg, 60 kg, 70 kg, dll.)

Variabel numerik dapat digunakan untuk melakukan perhitungan dan analisis statistik.

Misalnya, dalam sebuah penelitian tentang pengaruh tinggi badan terhadap berat badan, variabel numerik tinggi badan dan berat badan dapat digunakan untuk melakukan perhitungan indeks massa tubuh (IMT) dan menganalisis hubungan antara kedua variabel tersebut.

Variabel Diskrit

Variabel diskrit adalah jenis variabel numerik yang hanya dapat mengambil nilai-nilai tertentu atau diskrit.

Nilai-nilai variabel diskrit memiliki urutan tertentu, namun tidak memiliki jarak atau interval yang sama antara kategori-kategori tersebut.

Beberapa contoh variabel diskrit adalah:

  • Jumlah anak (0, 1, 2, 3, dll.)
  • Jumlah karyawan (1, 2, 3, 4, dll.)
  • Jumlah kamar tidur (1, 2, 3, 4, dll.)
  • Jumlah pelanggan (10, 20, 30, 40, dll.)

Variabel diskrit sering digunakan dalam penghitungan statistik seperti distribusi frekuensi, modus, median, dan mean.

Misalnya, dalam sebuah penelitian tentang penggunaan internet di kalangan mahasiswa, variabel diskrit jumlah jam yang digunakan dalam sehari dapat digunakan untuk menghitung frekuensi penggunaan internet dan menentukan waktu yang paling sering digunakan.

Jenis-Jenis Variabel Diskrit

Ada beberapa jenis variabel diskrit yang biasa digunakan dalam statistik.

Berikut adalah penjelasan tentang jenis-jenis variabel diskrit tersebut:

1. Variabel Kategorik

Variabel kategorik adalah jenis variabel diskrit yang terdiri dari kategori-kategori tertentu.

Contohnya, jenis kelamin, status pernikahan, atau pekerjaan seseorang.

Nilai-nilai variabel ini tidak bisa dihitung atau diukur secara numerik, karena hanya terdiri dari kategori-kategori tertentu.

2. Variabel Count

Variabel count adalah jenis variabel diskrit yang terdiri dari jumlah atau frekuensi suatu kejadian.

Contohnya, jumlah orang yang merokok di suatu daerah, jumlah mobil yang lulus di suatu jalan, atau jumlah anak yang dimiliki oleh seseorang.

Nilai-nilai variabel ini hanya bisa dihitung dengan menggunakan angka-angka bulat, karena hanya terdiri dari jumlah atau frekuensi tertentu.

3. Variabel Ordinal

Variabel ordinal adalah jenis variabel diskrit yang terdiri dari kategori-kategori tertentu yang memiliki tingkat atau derajat tertentu.

Contohnya, tingkat pendidikan seseorang, kelas sosial, atau rating produk yang diberikan oleh konsumen.

Nilai-nilai variabel ini memiliki urutan tertentu, namun tidak memiliki jarak atau interval yang sama antara kategori-kategori tersebut.

Contoh Penggunaan Variabel Diskrit dalam Analisis Data

Sebagai contoh penggunaan variabel diskrit dalam analisis data, kita akan menggunakan data jumlah pengunjung sebuah restoran selama satu bulan.

Berikut adalah data jumlah pengunjung restoran tersebut:

Hari Jumlah Pengunjung
Senin 25
Selasa 18
Rabu 23
Kamis 30
Jumat 20
Sabtu 35
Minggu 40

Dari data tersebut, kita bisa menggunakan variabel diskrit jumlah pengunjung untuk melakukan analisis.

Pertama, kita bisa menghitung rata-rata jumlah pengunjung restoran selama satu minggu, yaitu:

(25 + 18 + 23 + 30 + 20 + 35 + 40) / 7 = 26.1

Dengan demikian, rata-rata jumlah pengunjung restoran selama satu minggu adalah sekitar 26 orang.

Selanjutnya, kita juga bisa menghitung median dan modus dari data tersebut untuk mengetahui nilai tengah dan nilai yang paling sering muncul.

Hasilnya adalah:

Median = 25

Modus = 20

Dari hasil analisis tersebut, kita bisa mendapatkan informasi yang berguna mengenai jumlah pengunjung restoran.

Misalnya, pada hari Minggu restoran memiliki jumlah pengunjung yang paling banyak yaitu 40 orang.

Sedangkan pada hari Selasa jumlah pengunjung restoran paling sedikit yaitu 18 orang.

Dengan demikian, restoran dapat mengevaluasi strategi pemasaran atau promosi yang lebih efektif pada hari Selasa untuk meningkatkan jumlah pengunjungnya.

Variabel Kontinu

Variabel kontinu adalah jenis variabel numerik yang dapat mengambil nilai-nilai apapun dalam suatu rentang atau interval tertentu.

Nilai-nilai variabel kontinu memiliki urutan dan jarak yang sama antara satu kategori dengan kategori lainnya.

Beberapa contoh variabel kontinu adalah:

  • Suhu (20,1 derajat Celsius, 20,2 derajat Celsius, 20,3 derajat Celsius, dll.)
  • Waktu (jam, menit, detik)
  • Panjang (cm, meter, inch)
  • Luas (m2, km2, dll.)

Variabel kontinu dapat digunakan untuk menghitung nilai rata-rata, deviasi standar, dan melakukan analisis statistik lainnya.

Misalnya, dalam sebuah penelitian tentang pengaruh suhu terhadap produktivitas karyawan, variabel kontinu suhu dapat digunakan untuk menghitung rata-rata suhu dan menentukan apakah suhu yang tinggi atau rendah berdampak pada penurunan produktivitas karyawan.

Variabel Independen dan Variabel Dependen

Variabel independen dan variabel dependen adalah jenis variabel yang sering digunakan dalam penelitian ilmiah.

Variabel independen adalah variabel yang digunakan untuk memprediksi atau mengendalikan variabel dependen, sementara variabel dependen adalah variabel yang diprediksi atau dipengaruhi oleh variabel independen.

Beberapa contoh variabel independen dan dependen adalah:

  • Variabel independen: Pendidikan (SD, SMP, SMA, Sarjana, Pasca Sarjana)
  • Variabel dependen: Penghasilan (Rp. 5 juta, Rp. 10 juta, Rp. 15 juta, dll.)
  • Variabel independen: Harga (Rp. 1 juta, Rp. 2 juta, Rp. 3 juta, dll.)
  • Variabel dependen: Jumlah penjualan (10, 20, 30, 40, dll.)

Variabel independen dan dependen dapat digunakan untuk menentukan hubungan sebab-akibat antara dua variabel tersebut.

Misalnya, dalam sebuah penelitian tentang hubungan antara tingkat pendidikan dengan penghasilan, variabel independen pendidikan dapat digunakan untuk memprediksi variabel dependen penghasilan.

Hasil penelitian dapat menunjukkan apakah terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat pendidikan dan penghasilan, sehingga dapat membantu dalam pengambilan keputusan terkait pendidikan dan karir.

Variabel Kategorik

Variabel kategorik adalah jenis variabel yang mengelompokkan data dalam kategori atau label tertentu.

Variabel kategorik tidak memiliki urutan atau jarak yang dapat diukur, dan biasanya dinyatakan dalam bentuk nominal atau ordinal.

Beberapa contoh variabel kategorik adalah:

  • Jenis kelamin (laki-laki, perempuan)
  • Agama (Islam, Kristen, Hindu, Buddha, dll.)
  • Status pernikahan (belum menikah, menikah, duda/janda)
  • Pendidikan (SD, SMP, SMA, Sarjana, Pasca Sarjana)

Variabel kategorik sering digunakan dalam analisis statistik seperti uji chi-square dan analisis regresi logistik.

Misalnya, dalam sebuah penelitian tentang preferensi makanan di kalangan anak-anak, variabel kategorik jenis kelamin dapat digunakan untuk membandingkan preferensi makanan antara anak laki-laki dan perempuan.

Variabel Ratio dan Variabel Interval

Variabel ratio dan interval adalah jenis variabel numerik yang memiliki jarak yang dapat diukur antara satu kategori dengan kategori lainnya.

Variabel ratio memiliki nol absolut, yang berarti nilai nol pada variabel ini menunjukkan ketiadaan dari suatu atribut. Contoh variabel ratio adalah:

  • Pendapatan (Rp. 0, Rp. 1 juta, Rp. 2 juta, Rp. 3 juta, dll.)
  • Usia (0 tahun, 1 tahun, 2 tahun, 3 tahun, dll.)
  • Berat badan (kg, g)

Variabel interval juga memiliki jarak yang dapat diukur, tetapi tidak memiliki nol absolut. Contoh variabel interval adalah:

  • Suhu (derajat Celsius, derajat Fahrenheit)
  • Panjang (cm, meter, inch)
  • Waktu (jam, menit, detik)

Variabel ratio dan interval dapat digunakan dalam analisis statistik seperti uji t dan analisis regresi linear.

Misalnya, dalam sebuah penelitian tentang pengaruh usia dan pendapatan terhadap penggunaan media sosial, variabel ratio usia dan pendapatan dapat digunakan untuk menghitung rata-rata usia dan pendapatan pengguna media sosial serta menentukan apakah terdapat hubungan yang signifikan antara usia dan pendapatan dengan penggunaan media sosial.

Kesimpulan

Terdapat berbagai jenis variabel yang digunakan dalam penelitian, termasuk variabel diskrit, kontinu, independen, dependen, kategorik, ratio, dan interval.

Pemilihan jenis variabel yang tepat sangat penting dalam perancangan penelitian dan analisis data.

Dengan mengetahui jenis variabel yang digunakan, peneliti dapat memilih metode analisis yang sesuai untuk menguji hipotesis yang diusulkan.

Memahami jenis variabel juga penting untuk meningkatkan kemampuan dalam membaca, menafsirkan, dan mengevaluasi laporan penelitian atau studi yang dilakukan oleh orang lain.

Dalam membaca sebuah laporan penelitian, penting untuk memeriksa jenis variabel yang digunakan dan metode analisis yang dilakukan untuk memastikan bahwa kesimpulan yang ditarik didukung oleh data yang valid dan relevan.

Dalam merancang penelitian, peneliti juga harus mempertimbangkan jenis data yang akan dikumpulkan dan bagaimana data tersebut akan diukur dan dikategorikan.

Pemilihan jenis variabel yang tepat akan memudahkan pengumpulan, analisis, dan interpretasi data dalam penelitian.

Oleh karena itu, peneliti harus memiliki pemahaman yang kuat tentang jenis-jenis variabel dalam penelitian.

Demikianlah penjelasan mengenai variabel diskrit, variabel kontinu serta semua jenis-jenis variabel dan pentingnya memahami jenis variabel ini dalam analisis data.

Dengan memahami variabel diskrit, kita dapat melakukan analisis yang akurat dan mendapatkan informasi yang berguna dari data yang kita miliki.

Variabel diskrit terdiri dari jenis-jenis variabel kategorik, count, dan ordinal yang sering digunakan dalam statistik.

Contoh penggunaan variabel diskrit dalam analisis data adalah dengan menggunakan data jumlah pengunjung restoran untuk mendapatkan informasi yang berguna bagi restoran tersebut.

Semoga artikel ini bermanfaat.

Kahfi Talk less Do More